Kamis, 29 Maret 2012

Jaga Jarak Yuk...^^

 
Jika kau rindu padaku,
Dahuluilah kerinduanmu pada DIA,
Jika kau cinta padaku,
Cintailah DIA melebihi cintamu padaku, 
kerna DIAlah segala-galanya untuk kau dan aku, 
cinta sesama manusia hanya sementara, 
sedangkan cinta pada Ilahi kekal selamanya, 
tetapi, 
cinta manusia itu jambatan menuju syurga... 
kerana lelaki dan wanita yg saling mencintai
kerana Allah akan dinaungi di akhirat kelak...♥♥

Selasa, 20 Maret 2012

Seorang Muslimah Sejati

Seorang muslimah sejati,
yang lembut fitrah tercipta,
halus kulit, manis tuturnya,
lentur hati,
telus wajahnya,
setelus rasa membisik di jiwa,

di matanya cahaya,

dalamnya ada air,
sehangat cinta,
sejernih suka,
sedalam duka,
ceritera hidupnya...

seorang gadis itu...


hatinya penuh manja,

penuh cinta, sayang semuanya,
cinta untuk diberi,
cinta untuk dirasa...

namun manjanya,

bukan untuk semua,
bukan lemah,
atau kelemahan dunia...

ia bisa kuat,

bisa jadi tabah,
bisa ampuh menyokong,
pahlawan-pahlawan dunia...

begitu unik tercipta,

lembutnya bukan lemah,
tabahnya tak perlu pada,
jasad yang gagah...

seorang gadis itu...


teman yang setia,

buat Adam dialah Hawa,
tetap di sini...

dari indahnya jannah,

hatta ke medan dunia,
hingga kembali mengecap nikmatNya...

seorang gadis itu...


bisa seteguh Khadijah,

yang suci hatinya,
tabah dan tenang sikapnya,
teman Ar-Rasul,
pengubat duka dan laranya...

bijaksana ia,

menyimpan lmu,
si teman bicara,
dialah Ishah,
penyeri taman Rasulullah,
dialah Hafsah,
penyimpan mashaf pertama kalamullah...

seorang gadis itu...


bisa setabah Maryam,

meski dicaci meski dikeji,
itu hanya cerca manusia,
namun sucinya ALLAH memuji...

seperti Fatimah kudusnya,

meniti hidup seadanya,
puteri Rasulullah,
kesayangan ayahanda...

suaminya si panglima agama,

di belakangnya dialah pelita,
cahya penerang segenap rumahnya,
ummi tersayang cucunda Baginda...

bisa dia segagah Nailah,

dengan dua tangan,
tegar melindung khalifah,
meski akhirnya bermandi darah,
meski akhirnya khalifah rebah,
syaheed menyahut panggilan ALLAH...

seorang gadis itu...


perlu ada yang membela,

agar ia terdidik jiwa,
agar ia terpelihara...

dengan kenal Rabbnya,

dengan cinta Rasulnya,
dengan yakin Deennya,
dengan teguh Aqidahnya,
dengan utuh cinta yang terutama,
ALLAH jua RasulNya,
dalam ketaatan penuh setia,
pemelihara maruah dirinya,
agama, keluarga dan ummahnya...

seorang gadis itu...


melenturnya perlu kasih sayang,

membentuknya perlu kebijaksanaan,
kesabaran dan kemaafan,
keyakinan dan penghargaan,
tanpa jemu dan tanpa bosan...

Senin, 19 Maret 2012

Tak Pernah Berpaling

Oleh : Lukas Gentara

Ketika musim memajang rindunya pada hujan
Ada sebongkah cemas yang tak bisa ku ucapkan
Aku hanya ingin memelukmu dari senja hingga subuh tiba

Setapak demi setapak
Kudaki jalan terjal kerisauan
Saat tiba dipersimpangan
Ingin ku tanggalkan segala ragu dan rasa bosan

Oooo....
Betapa kebimbangan telah berubah menjadi labirin
Menjadi lingkaran tanpa celah

Tapi catatlah olehmu, tentang satu kepastianku
"Aku tak pernah berpaling darimu"

Senin, 12 Maret 2012

SKETSA “MENTARI EMAS”

Kusketsa mentari emas yang congkak,
Kokoh berdiri menikam laut,
Meski akan tenggelam di ufuk cakrawala,
Berteman senja nan mulai turun memekat,
Angin seakan mati, lautpun sekonyong terpukau,
Henyak terdiam, hening menyelimuti alam,
Bumi terdiam, sunyi sepi mencekam,
Seakan menunggu keputusan sakral,
Menunggu torehan alam,
Haus tuk melukis sketsa wajah bijaksana,

Mentari emas,
Aku tak habis mengerti,
Mengapa jerit hati mereka seakan tak bersuara,
Ratap jiwa mereka sekan lenyap di telan dahaga,
Dirundung gemuruh gundah gulana tak terperih,

Ratap hatiku coba mengetuk dirimu,
Jelmaan manusia mentari emas,
Mungkin lewat segumal nyanyian,
Aku dapat menyusup kalbumu,

Ku susun huruf, kurangkai kata,
Sekedar menguak jendela hatimu,
Jendela hati kita semua yang mungkin bisa terbuka,

Tuk sekedar mendengar keluh mereka,
Jeritan kecil, manusia-manusia kecil nan renta,
Berwajah kusut masai kala terpanggang getir,
Tinggal di kaki langit, disela pilar rumput yang semakin menghimpit,
Digerus zaman yang mulai tak banyak tuan,
Dikurung berjuta mata yang menatap hilang dan hampa,

Tuhan,
Kuserahkan jiwa raga mereka lewat titah-Mu,
Tuk merubah hitam putih potret kelam tanah ini,
Tuk mengobati pertiwi dan selaksa jiwa manusia,
Yang mulai kerdil menikam tak berhati,
Mulai congkak bersinar bak Mentari Emas nan panas,

Tuhan,
Dengar do’a kami,
Arahkan mata hati mereka,
Yang bermain di  perlehatan negeri ini,
Agar mereka tak selalu tutup mata,
Yang tak mampu mendengar jerit hati perih mereka,
Yang terkalahkan karena keadaan & kondisi,
Yang terabai oleh waktu yang tergerus zaman,
Yang selalu memerah luka, tersiksa kefakiran,
 Karena jejak dibakar sketsa “Mentari Emas” 


Sumber: